SELAMAT DATANG DI WEBLOG QSP INDONESIA. HP. +6282-301433410 (Abi) # JADWAL: Diselenggarakan Hari XXX, Tempat: di xxx. Pkl. xxx WIB -

Sabtu, 16 Mei 2015

Catatan tentang Stres


Mengutip pemahaman tentang stres sebagai langkah awal mengenal penyakit ini, kita coba akan menyimak kutipan tentang stres yang telah dicatat oleh ilmuwan  Jeffey, Spencer A. Rathus, dan Beverly, sebagai berikut: 
                                      
MALADAPTIF
Gangguan penyesuaian / Maladaptif ini, adalah gangguan psikologis termasuk kelompok gangguan yang paling ringan. Gangguan penyesuaian (adjustment disorder) merupakan suatu reaksi maladaptif terhadap stresor yang dikenali atau ditandai dengan adanya tanda-tanda distres emosional yang lebih dari biasa. Reaksi maladaptif ini terlihat dari adanya tanda-tanda distres emosional yang lebih dari biasa dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau akademis, atau adanya kondisi distres emosional yang melebihi batas normal. Diagnosis gangguan penyesuaian bisa ditegakkan bila reaksi terhadap stres tersebut tidak memenuhi kriteria diagnostik sindrom klinis yang lain seperti gangguan kecemasan. 


Menggolongkan ”gangguan penyesuaian” sebagai sebuah gangguan mental memunculkan beberapa kesulitan, karena tidak mudah mendefinisikan apa yang normal dan tidak normal dalam konsep gangguan penyesuaian. Bila ada krisis dalam pekerjaan, saat dituduh melakukan kejahatan, mengalami kebanjiran, gempa atau badai, bisa dimengerti bila kita mengalami kecemasan atau depresi. Sebaliknya, justru apabila kita tidak bereaksi ”maladaptif”, (misalnya cemas), paling tidak secara temporer, karena terjadinya peristiwa-peristiwa seperti tersebut diatas, dapat menunjukkan ada yang tidak wajar pada diri kita. Namun, bila reaksi emosional kita berlebihan, atau kemampuan kita untuk berfungsi mengalami penurunan, misalnya, menghindari interaksi sosial, sulit bangun tidur, maka kondisi ini bisa didiagnosis sebagai ganguan penyesuaian.

SUB TIPE GANGGUAN PENYESUAIAN
GANGGUAN
CIRI-CIRI UTAMA
Mood Depresi
Kesedihan, menangis, merasa tidak punya harapan
Kecemasan
Khawatir, gelisah, gugup, takut berpisah dengan anak.
Campuran antara Kecemasan dan Mood Depresi
Kombinasi anatara kecemasan dan depresi
Tingkah laku
Melanggar hak orang lain atau melanggar norma sosial yang sesuai dengan usianya. Contoh perilaku : Ingin berkelahi, melalaikan kewajiban hukum, ngebut, bolos, ... 
Campuran antara emosi dan tingkah laku
Gabungan dari gangguan emosi spertri : depresi atau kecemasan dan gangguan tingkah laku 
Tak tergolongkan
-

STRES & PENYAKIT
Sumber-sumber psikologis dari stres menurut Jeffey, Spencer A. Rathus, dan Beverly, tidak hanya menurunkan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri, tetapi secara tajam juga mempengaruhi kesehatan kita. Bahkan hampir semua penyakit fisik yang dialami orang yang datang memeriksakan diri ke dokter atau disfungsional organ pada keluhan penyakit orang sekarang sering berhubungan dengan stres. Stres meningkatkan risiko terkena berbagai jenis penyakit fisik, dari mulai gangguan pencernaan sampai penyakit jantung, bahkan dari kelelahan berfikir galau atau stres pada seseorang dapat menggangu organ lainnya pula seperti liver, pankreas, dll. 
           
STRES & SISTEM ENDOKRIN
Stres mempunyai efek domino dalam sistem endokrin (endocrine system), yaitu sebuah sistem tubuh, berupa kelenjar yang memproduksi dan melepaskan sekresi yang disebut hormon (hormones), langsung ke saluran darah (kelenjar yang lain, seperti kelenjar ludah yang memproduksi air liur). Sistem endokrin yang terdiri dari kelenjar-kelenjar mendistribusikan hormon keseluruh tubuh.         Beberapa kelenjar endokrin terlibat dalam menampilkan respons tubuh terhadap stres. Pertama, hipotalamus, suatu struktur kecil di otak, melepas suatu hormon yang menstimulasi kelenjar pituari didekatnya, untuk menghasilkan adrenocorticotrophic hormone (ACTH). ACTH, selanjutnya, menstimulasi kelenjar adrenal yang berlokasi di atas ginjal. Di bawah pengaruh ACTH, lapisan terluar kelenjar adrenal yang disebut korteks adrenal, melepas sekelompok steroid (misalnya, cortisol dan cortisone). Kortikol steroid ini (disebut juga kortikosteroid) merupakan hormon yang mempunyai sejumlah fungsi yang berbeda-beda dalam tubuh. Hormon ini mendorong perlawanan terhadap stres, membantu perkembangan otot dan menyebabkan hati melepaskan gula, yang merupakan tenaga dalam menghadapi stresor yang mengancam. Mereka juga membantu tubuh mempertahankan diri dari reaksi alergi dan peradangan (inflammation).

            Cabang simpatis dari susunan saraf otonom (ANS) menstimulasi lapisan dalam dari kelenjar adrenal, disebut: medulla adrenalis, untuk melepas zat kimia yang disebut catechholamines-epinefrina (adrenalin) dan nonepinefrina (nonadrenalin). Zat ini berfungsi sebagai hormon setelah terlepas di dalam aliran darah Nonepinefrina juga diproduksi di sistem saraf dan berfungsi sebagai suatu neurotransmitter. Gabungan epinefrina dan nonepinefrina menggerakkan tubuh menghadapi stresor dengan meningkatkan kerja jantung dan menstimulasi hati untuk melepaskan persediaan gula, menjadi tenaga yang bisa digunakan untuk melindungi diri kita dalam situasi yang mengancam. Hormon-hormon stres yang diproduksi oleh kelenjar adrenal membantu tubuh menyiapkan diri mengatasi stresor atau ancaman. Apabila stresor sudah terlewati, tubuh kembali pada keadaan normal. Selama terjadi stres yang kronis, tubuh terus-menerus memompa keluar hormon-hormon, yang dapat menyebabkan kerusakan pada seluruh tubuh, termasuk menekan kemampuan dari sistem kekebalan tubuh yang melindungi kita dari berbagai infeksi dan penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar