SELAMAT DATANG DI WEBLOG QSP INDONESIA. HP. +6282-301433410 (Abi) # JADWAL: Diselenggarakan Hari XXX, Tempat: di xxx. Pkl. xxx WIB -

Kamis, 21 Mei 2015

Komunikasi Spiritual


Welch dinobatkan majalah Fortune (1999) sebagai manajer Abad ini. Ia menekankan pentingnya belajar dari kesalahan. Artinya sehebat apapun seorang Leader ia tidak lepas dari kesalahan, itu sebabnya ia mnegatakan "saya telah belajar bahwa kesalahan sering bisa menjadi guru yang sama bagusnya dengan kesuksesan". Dari kesalahan maka kita sesungguhnya tengah melakukan komunikasi spiritual yang jauh, hal itu bukan saja menjernihkan kesalahan dan pembelaan diri tapi sering juga membantu mengatasi problem yang ditimbulkan dari kesalahan tersebut. 

Komunikasi spiritual dalam ritualitas juga terjadi pada apa yang disebut dengan Puasa yang merupakan Ibadah Tua dan hampir disemua agama dan memahami istilah puasa ini, yang mungkin secara teknis formal setiap agama berbeda. Kecerdasan Emosi akan muncul dalam bentuk pengendalian diri dimana itu terdapat dari apa yang disebut dengan puasa. Puasa adalah Pelatihan dahsyat yang metodenya langsung diberikan dari Tuhan. Banyak orang belum menyadari makna dan tujuan dari berpuasa itu. Puasa adalah bagian dari kesatuan yang tidak boleh dipisahkan dari ritualitas agama dalam hal ini seperti agama Islam Sholat itu sendiri. Puasa merupakan pembersih hama-hama dari setiap ritualitas yang dijalankan bagi setiap umat beragama. Agar yang keluar dari pohon ibadah itu sendiri adalah daun-daunan yang sehat dan buah-buahan yang sehat, kebaikan-kebaikan nyata hasilnya. 

Dalam Jargon analisa SWOT, puasa sesungguhnya untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan. Memerangi hawa-hawa nafsu sebagai penghambat potensi kemajuan (Fitrah). Dalam Training QSP budi pekerti dan kejujuran harus dimenangkan melalui ibadah puasa sehhingga muncul manusia yang berkarakter unggul. Ibadah puasa tidak sama dengan ibadah-ibadah lainnya yang bisa dipamerkan, karena merupakan instrumen melatih diri untuk menjadi manusia yang berbudi dan jujur. Puasa juga mengajarkan kita empaty merasakan penderitaan sesama manusia hingga muncul karakter sosial yakni peduli. Begitu pula bagi pelaku Usaha dari puasa maka akan lahir Leader yang jujur, tanggung jawab, berwawasan jauh kedepan, mampu bekerjasama, adil dan peduli pada sesama. Pemimpin ini dalam dunia bisnis mampu menjalankan bisnisnya jauh bermakna dari sekedar ukuran bottom line financial. 

Puasa bukanlah semata-mata pelatihan fisik walaupun dunia kedokteran telah membuktikan manfaat puasa bagi kesehatan. Tujuan puasa adalah menahan diri. Menahan diri diri dari belenggu ego duniawi yang tidak terkendali, atau nafsu batin yang tidak seimbang. Bila dituruti ego itu hanya membawa orang menjadi gagal dan hancur. Egosentris nafsu inilah yang bisa menyebabkan seseorang tertutup dari suara hatinya yang merupakan sumber suara ilahi yang selalu memberikan bimbingan dan informasi bagi keberhasilan seseorang. Belenggu Nafsu yang menutupi suara hati ini menyebabkan seseorang "buta hati", ia menjadi tidak peka dan tidak mampu lagi membaca kondisi bathiniah dirinya dan juga lingkungannya secara objektif termasuk mau dibawa kemana usaha yang dijalankan. Ia menjadi bodohtak mampu lagi mendeteksi bahaya-bahaya yang ada dihadapannya. SIngkatnya ia menjadi makhluk asing didalam dirinya sendiri. Radar hatinya tertutup ego. Ia menjadi tuli dan buta tidak lagi mengethaui mana benar dan mana salah. Baginya kebenaran adalah mengikuti ego pribadinya secara subjektif saja.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar