Psikoanalisis disebut juga depth
psychology, mencari sebab-sebab perilaku manusia pada dinamika jauh didalam
dirinya pada alam taksadarnya. Sigmund
Freud bapak mazhab ini adalah seorang neurolog yang hidup diwina pada akhir
abad ke 19. Waktu itu ilmu kedokteran masih sedikit sekali menungkap
sebab-sebab penyakit baik fisik maupun mental. Salah satu penyakit yang banyak
adalah histeria. Freud menghipnotis pasiennya untuk menghilangkan gejala-gejala
histerisnya. Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia baik tampak (gerakan
otot) maupun tersembunyi (pikiran) disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya.
Ada peristiwa mental yang kita sadari ada yang tidak kita sadari. Tetapi kita
gampang kita akses (preconsious) dan ada yang sulit kita bawa ke alam tak sadar
(unconsious). Mental yang terakhir ini yang paling banyak menarik perhatiannya.
Di alam tak sadar inilah tinggal dua struktur mental yang merupakan dari
kepribadian. Id, reseevoir energi psikis yang hanya memikirkan kesenangan dan
super ego, reservoir kaidah moral dan nilai nilai sosial yang diserap individu
dari lingkungannya. Apa yang anda lakukan sekarang adalah hasil interaksi
sebettulnya konflik dianatara ketiga struktur mental itu. Apakah anda jatuh
cinta dengan teman dekat anda itu ?"
Id = Peluklah Dia !" (Embelan Lymbic System) - EQ -> Emosi
Ego = Cek Apa ia suka padamu ?" (Embelan Neocortex) - IQ ->
Berpikir
Super ego: Haram anda melakukannya !" (Embelan Lobus Temporal)
- SQ -> Spiritual
Ini semua terjadi pada alam tak
sadar kita. Sesuai dengan perkembangan kepribadian kita pada masa kanak kanak
kita dikendalikan sepenuhnya oleh Id. Pada tahap ini berlaku proses berpikir
yang disebut dengan Freud sebagai primary process thinking, berpikir proses
pertama.
Pada anak-anak yang lebih tua dan
orang dewasa ego sudah berkembang. Mereka mengikuti prses berpikir proses
kedua, secondary process thinking. Dia sudah belajar menangguhkan pemuasan
keinginannya untuk sesuatu yang lebih bagus. Walaupun begitu pada orang dewasa
sesekali muncul berpikir proses pertama. Ketika dikantor Bos marah dengan kita
sepulang kantor anda memarahi anak anda. Bos anda digantikan dengan anak anda.
Jika pola anak-anak ini menguasai orang dewasa maka terjadilah perilaku
abnormal. Proses ketiga ini adalah peran SQ berbicara yang menghubungkan rasio
dengan emosi, pikiran dan tubuh. Inilah pusat diri yang memberikan Makna. SQ
sangat kreatif dapat menciptakan ide-ide baru.
Menurut Freud tujuan psikoanalisis
adalah mengurangi derita neurotis menjadi ketakbahagiaan yang biasa. Diantara
murid murid pertama Freud yang kecewa dengan tujuan psikoanalisis ini adalah :
Carl Gustav Jung. Seraya memuji Freud sebagai penemu dan pengungkap
"ruang-ruang gelap" dari ketidak sadaran manusia. Dia juga mengecam
gurunya karena penekanan yang berlebihan pada seksualitas. Ketaksadaran manusia
tidak hanya terdiri dari komponen instingtual, tetapi juga spiritual. Jiwa kita
tidak hanya mengandung the personal unconcious himpunan dari pengalaman dalam
kehidupan kita. Psikologi terlalu rendah jika hanya bertujuan mengurangi
neurosis. Psikologi harus membantu manusia untuk menyambungkan dirinya dengan
kedua alam tak sadar ini. Jung menyebutnya dnegan Individuation sebagai
pengintegrasian the collective unconsious dalam kesadaran individu.
Individuation menurut Jung adalah : The unfolding and integration of human
individuality ... is a lifelong process by which what is potential in a human
being is brought to realization and is integrated into the wholeness of a
mature life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar